Benarkah Jasa Perawat Home Care Terbaik di Indonesia adalah yang paling populer dan terdepan di Tahun 2019 ini? Maka untuk menjawabnya anda bandingkan saja sendiri dengan Jasa Perawat Home Care yang lain.
Hi! Kami adalah Anak-anak Muda yang memiliki Visi & Misi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Kami ingin memberikan sumbangsih kami kepada negara tercinta ini dengan memberikan Layanan Kesehatan Terbaik bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan layanan Perawatan di Rumah yang menjangkau seluruh kota di Indonesia. Selain itu, kami ingin berkontribusi memberikan dampak besar bagi Indonesia dengan menciptakan kesempatan kerja sebesar-besarnya bagi anak-anak muda yang memiliki jiwa untuk melayani sesama manusia, salah satunya dengan mendirikan Sekolah Caregiver & Governess.
Visi Kami
Menjadi Perusahaan Pelayanan Kesehatan Terkemuka di Indonesia yang memberikan dampak sosial kepada masyarakat khususnya keluarga dan dampak ekonomi bagi masyarakat dengan membuka kesempatan kerja seluas-luasnya.
Misi Kami
Menyelenggarakan Pendidikan & Pelatihan Untuk Mencetak Caregiver & Governess Informal Menggunakan Kurikulum Standar Internasional di kota-kota besar di indonesia
Mengembangkan Binis Home Care Yang Berbasis Teknologi Digital Mulai dari Pengembangan Applikasi Mobile Hingga Software dan Game
Mendirikan Senior Living dan Nursing Home Untuk Memberikan Layanan Prima Bagi Masyarakat Yang Membutuhkan Perawatan Home Care
Mendirikan Usaha Penitipan Anak & Lansia (Day Care) di Kota-Kota besar di indonesia
Menyalurkan Caregiver hingga ke mancanegara seperti Jepang, Canada, Australia hingga Eropa
Mendirikan Rumah Sakit Khusus Lansia
Mendirikan Marketplace Khusus Produk dan Alat kesehatan
Mendirikan Layanan Wisata Medis yang Terintegrasi Dengan Layanan Evakuasi Medis
Geriatri adalah salah satu cabang keilmuan dari kedokteran yang mempelajari mengenai keadaan fisiologis dan berbagai penyakit terhadap orang lanjut usia (lansia) dengan fokus penuaan dini hingga tatalaksana penyakit terkait pada usia lanjut.
Dibutuhkan dokter atau ahli geriatri untuk melakukan diagnosis, penanganan serta pencegahan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan terhadap lansia yang diakibatkan oleh proses penuaan.
Dokter geriatri akan dibantu oleh tim geriatri yang terdiri dari berbagai pihak yang kompeten seperti tim medis, ahli farmasi, ahli gizi, terapis, psikiater dan caregiver (perawat lansia).
Dengan begitu, berbagai keluhan atau kondisi lansia seperti gangguan daya ingat, sulit menahan buang air kecil dan besar, tubuh lemah dan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh efek pengobatan tertentu.
Untuk mencapai kondisi yang maksimal, maka lansia dapat dibantu langsung oleh caregiver secara intensif untuk melakukan berbagai aktivitas harian, seperti mobilitas, makan, minum, makan, mandi dan sejenisnya.
Sindrom geriatri dapat dialami oleh semua orang yang telah mempunyai usia lanjut (lansia) dengan usia 60 atau 65 tahun ke atas. Berbagai keluhan dan penyakit kronis akan sangat mudah menyerang lansia.
Pasalnya organ tubuh yang dimiliki oleh orang lanjut usia akan mengalami penurunan kekuatan dan fungsinya seperti sistem sensorik (penciuman, perasa, peraba, pendengaran dan penglihatan), penceraan, saraf pusat, kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) dan sistem respirasi (pernapsan).
Gejala yang paling umum dialami oleh lansia pengidap sindrom geriatri adalah hilangnya napsu makan yang diakibatkan oleh berkurangnya fungsi sistem sensorik (perasa). Jika tidak ditangani secara tepat maka dapat mengingkatkan berbagai keluhan kesehatan yang lebih serius.
Faktor lingkungan atau psikologis juga dapat mempengaruhi jumlah asupan makanan yang dikonsumsi lansia. Kesendirian atau masalah ekonomi sering menjadi penyebab lansia tidak mendapatkan gizi yang dianjurkan.
Sindrom geriatri yang dialami oleh kebanyakan lansia meliputi gangguan fungsi kognitif, sistem saraf, keterbatasan mobilitas yang diakibatkan oleh berkurangnya kekuatan otot dan tulang hingga berbagai penyakit lansia lainnya.
Kardiovaskular. Erat kaitannya dengan berbagai penyakit yang berhubungan dengan jantung. Penyempitan dan penyumbatan aliran darah dapat mengakibatkan serangan jantung, stroke dan angina.
Radang Sendi (Artritis) dan Osteoporosis. Rasa nyeri, kekuan dan bengkak yang terjadi pada persendian umum dialami oleh lansia. Sedangkan osteoporosis hilangnya kepadatan tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah retak atau patah.
Inkontinensia Urin (Mengompol). Kondisi lansia yang tidak dapat mengontrol dan menahan keluarnya urin. Keluhan ini sering dijadikan alasan lansia enggak memenuhi cairan dalam tubuh (minum) sehingga terjadi dehidrasi.
Alzheimer dan Demensia. Penyakit kognitif jenis ini banyak menyerang lansia dengan usia 65 tahun ke atas. Sejauh ini belum ditemukan penyebab dan obat untuk mengobati penyakit Alzheimer dan Demensia.
Diabetes. Tingginya kadar gula darah (glukosa) yang tidak dapat diserap oleh tubuh mengakibatkan berbagai risiko penyakit kronis hingga komplikasi.
Mengatasi penyakit kardiovaskular pada lansia. Memulai hidup sehat dan menjaga pola makan sehat adalah kuncinya. Berhenti merokok, rutin olahraga setiap hari dan pertahankan berat badan.
Mengatasi penyakit radang sendi dan osteoporosis. Mengkonsumsi makanan atau vitamin D membantu memperkuat tulang. Selain itu, rekomendasi dari dokter untuk melakukan fisioterapi dengan tujuan memperkuat otot dan sendi juga dapat dilakukan.
Mengatasi Inkontinensia Urin pada lansia. Terapi khusus untuk membantu memperkuat otot kandung kemih dapat mengendalikan buang air kecil. Senam kegal juga dapat dilakukan untuk memperkuat otot kandung kemih tanpa obat.
Mengatasi alzheimer dan demensia pada lansia. Pada dasarnya tidak ada obat untuk menyembuhkan kedua penyakit ini. Obat rivastigmine, psikoterapi, acetylcholinesterase inhibitors, memantine, antipsikotik dan antidepresan dapat mengurangi gejala dan perkembangan alzheimer dan demensia.
Mengatasi Diabetes pada lansia. Mengkonsumsi makanan rendah gula, lemak dan kalori membantu mencegah munculnya penyakit diabetes. Mulai mengatur pola makan yang sehat dan menjaga berat badan dengan rutin berolahraga.
0 komentar:
Post a Comment